SELAMAT DATANG DI TEMPAT KESATRIA BERCELOTEH... ^_^

Selasa, Februari 15, 2011

JANGAN TAKUT PANAS...!!!





Melihat fenomena kehidupan saat ini, seperti di perkantoran, tempat pendidikan, fasilitas umum, penggunaan AC (Air Conditioner) adalah hal yang lumrah karena AC adalah refrigerant yang membuat kita merasa nyaman. Hari demi hari pun terasa kian memanas, dan anehnya kebiasaan manusia menggunakan fasilitas tersebut kian marak. Padahal jika dikaji lebih jauh pemanasan global yang terjadi adalah akibat ulah manusia. Manusia melawan panas dengan cara yang membuat dunia semakin panas, sungguh hal yang ironis tapi terasa lumrah.

Refrigeran merupakan cairan pendingin yang memiliki sifat mudah menguap walau dalam temperatur yang rendah. Untuk kaitannya dengan kebutuhan gedung di area tropis, sistem pendingin ruangan merupakan faktor yang cukup penting dalam memberikan kenyamanan pengguna dan menjaga kelembaban dalam ruang. Selain itu, untuk jenis tertentu, sistem pendingin dapat menjadi salah satu solusi terhadap ruangan dalam gedung besar dan atau tinggi yang tidak memiliki akses udara segar atau fresh air secara langsung.

Sejarah mencatat, pada tahun 1974 dua orang ilmuwan amerika memulai pembahasan tentang penipisan ozon akibat dari CFC atau chlorofluorcarbon. Sampai pada tahun 1987 isu ini meluas dan direspon secara serius ke seluruh dunia dengan ditandai dengan Montreal Protocol yang membahas tentang rencana penghapusan bahan perusak ozon yang terkandung dalam refrigeran, solvent, aerosol, dan bahan pemadam kebakaran. Penghapusan bahan perusak ozon tersebut diantaranya memberhentikan konsumsi negara yang didefinisikan sebagai jumlah produksi dan import kemudian dikurangi eksport. Untuk kondisi Indonesia, konsumsi yang ada hanya mengawasi sektor import mengingat negara ini bukan produsen ataupun exportir.

Isu yang terkait masalah lingkungan dengan bahan refrigerasi ini adalah perusakan lapisan ozon dan pemanasan global berdasarkan Montreal dan Kyoto Protocol. Untuk Montreal Protocol, isu yang diangkat adalah perusakan lapisan ozon akibat dari bahan refrigerasi yang mengandung chlorine. Padahal di lain pihak, lapisan ozon sangat berguna untuk melindungi bumi dari radiasi sinar UV yang dapat menyebabkan kulit terbakar, kanker kulit dan lemahnya sistem kekebalan tubuh manusia serta punahnya populasi plankton di lautan dan rusaknya tanaman termasuk pertanian. Sedangkan untuk Kyoto Protocol, isu yang diangkat adalah pemanasan global yang berasal dari gas efek rumah kaca. Pemanasan global tentunya berdampak pada mencairnya es kawasan kutub yang mengakibatkan volume perairan bertambah, keringnya hutan tropis sehingga mudah terbakar, dan diikuti dengan perubahan cuaca ekstrim lainnya.

Skala untuk menentukan tingkat perusak ozon suatu bahan disebut dengan ozone depleting potential (ODP). CFC atau chlorofluorcarbon memiliki ODP yang besarnya sama dengan 1. Tingkat perusak tersebut cukup tinggi dikarenakan CFC mengandung chlorine yang dengan bantuan sinar ultraviolet merusak molekul ozon (O3) dengan memecahnya menjadi ClO dan O2. Mengingat ClO tidak stabil, maka ketika berbenturan dengan atom O bebas di udara, ClO akan pecah menjadi O2 dan CL yang akan bebas ke udara dan memungkinkan untuk merusak molekul ozon lainnya.

Kenyataan tersebut akhirnya direspon oleh berbagai produsen AC dengan menggunakan bahan yang lebih ramah. Namun demikian masyarakat saat ini telah dikondisikan sedemikian rupa sehingga kehidupan yang nyaman adalah hal yang mutlak harus terpenuhi.
Kita semestinya bersyukur dengan kondisi yang tidak dingin seperti daerah tropis, karena ketika kondisi tubuh panas, kinerja otak akan semakin lancar 3 kali lebih baik dibandingkan dengan kondisi normal.
Maka jangan takut panas, karena dengan kondisi yang panas, tubuh kita merespon dengan aliran darah yang cepat pula. Aliran darah ini mengangkut oksigen, dimana pasokan oksigen ke otak pun semakin banyak sehingga kinerja otak semakin optimal.

Marilah sejenak kita renungkan semua hal di atas dengan pemikiran yang jernih, sesungguhnya hidup ini telah di design dengan sempurna oleh Sang Pencipta. Manusia yang membuat bumi ini semakin merana, dan manusia sendirilah yang nantinya akan menerima akibat dari ulahnya. Pergunakan AC untuk hal-hal yang bersifat penting, kalau perlu hentikan sekarang dan untuk selamanya. Perlu diingat bahwa penghematan terhadap penggunaan energi akan berdampak pula terhadap ketahanan suatu negara, begitu halnya di Indonesia saat ini. Maka kita juga membantu pemerintahan saat ini yang telah menggariskan rancangan bagaimana menuju “energy security” yang sustainable.

sumber pendukung artikel ini :
- Pengantar Fisiologi Tubuh Manusia karya J H Green.
- Laporan The Future Trend of Natural Refrigerant in Indonesia
Gedung PERTAMINA, 8 November 2010 - Jakarta
- http://politik.kompasiana.com/2011/01/21/dilema-subsidi/
-

1 comments:

kunjungan gan .,.
saat kau kehilangan arah ingatlah masih ada yang menolong mu
dan tetap berdoa mengharap untuk menemukan jalanmu.,.
di tunggu kunjungan balik.na gan.,.

Posting Komentar